Mendikbud Ristek Dikti Kak Nadiem Makarim saat memberikan paparan secara daring pada Rakernas Gerakan Pramuka tahun 2022 |
Kwardariau.or.id, Jakarta - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbud Ristek) Kak Nadiem Anwar Makarim memberikan masukan kepada pimpinan Pramuka tingkat nasional dan daerah yang hadir dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Gerakan Pramuka 2022, di Cibubur, Jakarta pada Kamis, 31 Maret 2022.
"Kegiatan kepramukaan di sekolah sangat mendukung pendidikan karakter yang saat ini mengedepankan kurikulum merdeka dan asesmen nasional. Semua aktivitas kepramukaan berlandaskan dengan semangat gotong royong, tenggang rasa, toleramsi dan kreativitas, sangat sejalan dengan profil belajar Pancasila," kata Kak Nadiem Makarim dalam sambutan virtualnya.
Kak Nadiem Makarim menegaskan bahwa kegiatan Pramuka yang dijadikan ektrakurikuler wajib di sekola dasar dan menengah menjadi penguat pendidikan karakter di satuan pendidikan.
Selaku Menteri Pendidikan, dia ingin mengajak Kwartir Nasional Gerakan Pramuka untuk mengupayakan inovasi dalam kegiatan Pramuka yang dilakukan di sekokah.
"Pendidikan karakter yang sekarang menjadi prioritas kita semua menjadi semakin relevan yang bisa menjadi bekal kepada anak anak kita agar siap menghadapi masa depan," ujarnya.
Kak Nadiem berharap Rakernas 2022 mampu menghasilkan rencana dan target kerja yang semakin mendukung kolaborasi Kwartir Nasional Pramuka dengan Kemendikbud Ristek. Khususnya dalam menggalakkan pendidikan kepramukaan dan penguatan karakter di sekolah-sekolah di Tanah Air.
"Dengan Gerakan Pramuka mari kita bersama sama mewujudkan merdeka belajar," kata Mendikbud Ristek.
Mengapa pendidikan karakter itu harus terus digalakkan? Kak Nadiem menjawab bahwa ada sikap prihatin dari kebanyakan orang tua yang khawatir dengan perkembangan anak-anaknya.
"Banyak anak dikwatirkan tidak hafal Pancasila atau semakin kehilangan karakternya sebagai orang Indonesia, katanya
Situasi itu, bagi Kementrian Dikbud Ristek menjadi bahan koreksi dan evaluasi untuk memperbaiki sistem pendidikan karakter. Yaitu, ujar Kak Nadiem, dengan melancarkan kurikulum Merdeka Belajar dan Asesmen Nasional yang kita gunakan saat ini.
Melalui Asesmen Nasional juga memungkinkan evaluasi atas pencapaian pembelajaran karakter siswa dan penilaian atas satuan pendidikan siswa. Dalam arti, ujar Kak Nadiem, sejauhmana lingkungan sekolah sudah menjadi lingkungan belajar yang mendukung penguatan karakter.
Penulis : Kak Irwan Yuliadi