Kwardariau.or.id, Jakarta — Kwartir Daerah (Kwarda) Gerakan Pramuka Riau mengirimkan perwakilan dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Peningkatan Partisipasi Masyarakat dalam Pengawasan Penyelenggaraan Pemilihan Umum dan Pemilihan yang diselenggarakan oleh Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Republik Indonesia.
Kegiatan ini bertujuan meningkatkan kesadaran serta keterlibatan masyarakat dalam pengawasan partisipatif pemilu melalui Pendidikan Pengawasan Partisipatif dengan mengusung tema “Peran Serta Gerakan Pramuka dalam Partisipasi Pengawasan Pemilu.”
Dalam Rakor tersebut, Kwarda Riau diwakili oleh Wakil Ketua Kwarda Riau Bidang Pembinaan Anggota Dewasa, Kak Anshari Kadir.
Rakor dibuka secara resmi pada Senin, 15 Desember 2025, dan berlangsung hingga Rabu, 17 Desember 2025, bertempat di Golden Boutique Hotel Kemayoran, Jakarta Pusat.
Kegiatan ini difokuskan pada peningkatan kapasitas Pelatih dan Pembina Pramuka sebagai ujung tombak diseminasi program ke Kwartir Daerah dan Kwartir Cabang, khususnya dalam penyiapan Pamong Saka dan Instruktur Saka Adhyasta Pemilu.
Pembukaan Rakor dilakukan langsung oleh Ketua Bawaslu RI, Kak Rahmat Bagja, yang dilanjutkan dengan paparan identifikasi serta penyusunan rencana kegiatan Pramuka dan Saka Adhyasta Pemilu oleh Bawaslu bersama Kwartir Nasional Gerakan Pramuka.
Dalam sambutannya, Kak Rahmat Bagja menegaskan bahwa Gerakan Pramuka merupakan organisasi yang netral dari pengaruh partai politik dan politik praktis, sejalan dengan prinsip Bawaslu yang independen dan bebas dari kepentingan politik mana pun.
“Kesamaan visi dan misi inilah yang menjadi dasar kerja sama kami dengan Gerakan Pramuka, khususnya dalam memberikan pendidikan bagi pemilih pemula,” ujarnya.
Ia menjelaskan bahwa Saka Adhyasta Pemilu menyasar pemilih pemula, terutama Pramuka usia Penegak, yang diproyeksikan akan menjadi pemilih pada satu hingga dua pemilu mendatang. Pendidikan politik sejak dini diharapkan mampu membangun kesadaran politik yang berkelanjutan.
“Saka Adhyasta Pemilu tidak mengajarkan politik praktis. Ini adalah pendidikan politik adiluhung, yang menanamkan nilai memilih pemimpin berdasarkan rekam jejak dan integritas, bukan politik uang,” tegasnya.
Pada hari kedua, Selasa (16/12/2025), kegiatan diisi dengan berbagai materi, antara lain Fundamental Kepramukaan, Prinsip Dasar dan Metode Kepramukaan, Kapita Selekta Satuan Karya Pramuka, simulasi latihan di Pangkalan Saka, serta diskusi reflektif.
Sementara itu, pada hari ketiga, peserta akan menerima paparan mengenai peran generasi muda dalam pengawasan partisipatif pemilu, yang kemudian dilanjutkan dengan penyusunan kesimpulan serta rencana tindak lanjut sebelum kegiatan resmi ditutup.
Sebagai informasi, Saka Adhyasta Pemilu merupakan Satuan Karya Pramuka yang berfokus pada pengawasan pemilu. Program ini lahir sejak 2018 sebagai bagian dari semangat pengawasan partisipatif yang digagas Bawaslu untuk melibatkan generasi muda, khususnya anggota Pramuka, dalam mengawal proses demokrasi, mencegah pelanggaran pemilu, serta mengedukasi pemilih pemula.
Partisipasi politik merupakan inti dari demokrasi. Oleh karena itu, keterlibatan masyarakat dalam pengawasan pemilu menjadi salah satu kunci untuk mewujudkan pemilu yang berintegritas. Dalam konteks tersebut, pemuda menjadi kelompok strategis, dan Gerakan Pramuka sebagai wadah pembinaan generasi muda dinilai memiliki modal kuat untuk berkontribusi aktif, berkat karakter nonpartisan serta soliditas organisasi yang kokoh dalam mengawal demokrasi elektoral.
Penulis: Kak Rasid Ahmad